Tags

, , , , , , , ,


CordobaKota Cordoba, kota penuh sejarah sejak sebelum penanggalan Masehi hadir, kini di depan mata…! Suatu yang tidak pernah terimpikan bisa menginjakkan kaki disini. Keluar dari stasiun, tujuan utama tentunya adalah Masjid Cordoba, bangunan yang sangat terkenal sejak abad ke-7 Masehi.

Tanpa bantuan peta kota atau peta turis, karena males cari counter informasi, kaki diayun hanya mengikuti petunjuk arah di jalan raya. Sambil menikmati arsitektur kota yang indah, juga taman kota yang tertata rapi, perjalanan mencari bangunan termasyhur tersebut dimulai. Diawali dari ruang terbuka luas di depan stasiun, dimana di ujung-utara-nya terdapat simpang lima yang memajang nama Cordoba dengan slogan Patrimonio de la Humanidad yang berarti World Heritage. Dari simpang lima ini, mengikuti jalan Paseo de las Margaritas, segera angkat kaki ke arah tenggara.

antara Stasiun dan AlmodovarMelewati simpangan pertama, ditemui taman kota yaitu Jardines Diego de Rivas dan Jardines de la Victoria. Taman-taman ini banyak dikunjungi oleh penduduk kota yang mencari kesegaran udara. Musim panas dengan suhu rerata 40 derajat Celcius, menjadikan tempat ini sangatlah nyaman untuk bermain di tengah keindahan tanaman dan air mancur.

Memasuki jalan Paseo de la Victoria, jalan raya yang membentang arah utara-selatan, terdapat taman yang dihuni bangunan kuno juga, tampak gak terawat, dan sangat kental dengan arsitektur mediterania-nya. Taman ini letaknya diapit dua jalan utama yaitu Paseo de la Victoria dan Avenida de la Republica Argentina. Kaki terus mengarah ke selatan…

Pintu Gerbang AlmodovarAkhirnya, setelah mengakhiri Paseo de la Victoria, di kiri jalan terlihat suatu bangunan berwujud pintu gerbang dengan lebar lorong sekitar 2 meter. Inilah pintu gerbang Almodóvar, dibangun pada abad-14 Masehi, merupakan salah satu pintu masuk ke komplek Masjid Cordoba. Didalamnya terdapat rerumah penduduk dengan bangunan khas arsitektur mediterania, tidak ada celah halaman antarrumah, jendela penuh dengan tralis, dan mempunyai lorong-lorong antarblok yang sempit. Lebar lorong ini sekitar 1,5 – 2 meter.

Menelusuri lorong ini menjadi kesulitan sendiri dalam mencari orientasi arah, karena lorong yang panjang berliku, banyak simpang, dan tidak ada petunjuk arah. Payahnya semua lorong terlihat serupa. Untunglah akhirnya ketemu toko buku dan sovenir, dimana bisa beli peta turis kota Cordoba. Di dalam buku terdapat peta atau denah yang, lumayan, menjadi petunjuk arah menuju Masjid Cordoba.

Sip, arah sasaran utama sudah terlihat di peta. Tapi banyaknya lorong tetap jadi penghalang serius. Sempat juga bingung dan tanya sana-sini. Untungnya ini adalah daerah turis, banyak yang bisa bahasa Inggris…! : )

Tulisan ke-2 dari 5, tentang perjalanan Campillos – Cordoba.
Sebelum: Tujuan Cordoba (1#5)
Berikut: La Mezquita-Catedral (3#5)