Tags

, , , , , ,


Bis harapan 41

Bis harapan 41

Demi bla bla bla dan bla bla bla, maka saat ini saya tinggal di Bogor, sedangkan kantor berada di Jakarta. Perjalanan yang menempuh jarak sekitar 60 km pergi dan pulang (dengan jarak yang relatif sama juga tentunya) sudah menjadi santapan sehari-hari.

Dari rumah biasa start jam 5:50 dan berlabuh di halte “Delima” untuk menunggu bis hantaran kantor. Halte ini terletak di pertigaan Jalan “Baru” dan Jalan Pajajaran. Dinamakan “Delima” karena di salah satu pojok pertigaan terdapat perusahaan karoseri Delima Jaya, pembuat bermacam bodi kendaraan, dari kendaraan angkut biasa sampai kendaraan khusus penyemprot air.

Bis datang dari arah Yasmin, kemudian menuju ke arah Baranangsiang. Beberapa halte sebagai titik tunggu terdapat sepanjang lintasan ini.

Bis hantaran ini bernomor badan 41. Sebagian “penggemarnya” menyebutnya dengan Mercy 345. Mobil Mercy yang berpintu 3 dan berkapasitas 45 penumpang duduk. Suasana di dalamnya selalu hangat, karena memang bis tak ber-AC…

Waktu tempuh dari rumah hingga kantor cukup beragam. Semua tergantung kondisi di jalan. Hari Senin, bis sampai kantor sekitar jam 8:30 hingga 8:45. Hari Selasa – Jumat lain lagi. Relatif lebih cepat 15 menit saja. Waktu tempuh pulang juga beragam. Bis diijinkan keluar pintu pagar kantor pada jam 16:15, pas sekali dengan saatnya “macet bersama” di Ibu Kota. Saya sampai di rumah sekitar jam 18:00 hingga 18:30.

Banyak sekali kisah menarik selama dalam perjalanan dan juga dalam berinteraksi dengan penumpang setia bis hantaran ini. Saya coba menuliskan sejauh saya bisa dalam cerita-cerita di Sepanjang Jalan Bogor Jakarta.