Tags

, , , , ,


Yang masih bertahan

Tonggak tersisa di Kepuh Harjo, saksi kedatangan "Awan Panas" (pyroclastic flow) dari puncak Gunung Merapi pada Oktober 2010.

Setahun lalu, 26 Oktober 2010, Gunung Merapi mengalami erupsi terbesarnya. Kejadian ini kemudian mengawali banyak hal lain, diantaranya adalah meluncurnya “awan panas” (pyroclastic flow) dari arah kawah ke lereng sekitarnya. Campuran material yang sangat panas menyapu semua yang ada menjadi hangus dalam sekejap.

Oktober 2011, bekas-bekas kedatangan “awan panas” di lereng Merapi masih terlihat. Rerumah yang tersisa masih ada. Begitu juga saksi lain berupa tanaman. Ada yang hanya tinggal batang keringnya saja, ada yang masih mampu bertahan untuk melangsungkan kehidupan.

Pada foto diatas adalah contoh tanaman yang masih bertahan berdiri. Sisi kiri terlihat gosong hitam legam. itu adalah sisi hantaman “awan panas”, atau sisi yang menghadap ke arah puncak Merapi. Sedangkan sisi kanan adalah sisi yang menghadap berlawanan dengan puncak Merapi, sehingga tidak rusak seperti sisi lainnya.

Setahun berlalu, “sisi kanan” tadi mulai terlihat kehidupan baru. Ada warna hijau yang melebar dan menandakan kehidupan kembali ada. Luar biasa…

Tonggak ini saya temukan di desa Kepuh Harjo pada Oktober 2011 lalu, desa yang termasuk terkena kerusakan parah akibat “awan panas” Merapi setahun lalu.