Tags

, , , , ,


99 Cahaya yang Berpola

99 Cahaya yang Berpola

Minggu kedua Desember 2013, saya menyempatkan diri nonton bioskop bareng keluarga. Film yang disasar adalah berjudul “99 Cahaya di Langit Eropa”. Banyak sekali hal menarik yang saya nikmati (semoga demikian juga dengan kedua krucil dan ibunya)…

Film ini tentunya mengingatkan sedikit banyak saat masa lalu sempat bersentuhan langsung dengan kehidupan di Eropa. Lokasi tentunya berbeda tetapi yang diungkapkan mempunyai beberapa nilai yang sama. Antara lain mengenai budaya, kendala bahasa, cara pesan makanan, cuaca dan beberapa hal lainnya.

Yang ingin saya tuliskan kali ini, terkait dengan film 99 Cahaya, adalah ungkapan adanya garis hayal yang jika ditarik dari bangunan Arc de Triomphe, Paris, ke arah Tenggara maka akan mencapai bangunan Kabah di kota Mekah. Mengapa harus arah (relatif) Tenggara? Karena bangunan Arc de Triomphe ini memang menghadap ke Tenggara. Lebih jauh mengenai bangunan ini sila klik Wikipedia disini.

Dengan cara bodo-bodoan, memanfaatkan Google Earth, saya mencoba membuat garis, dimulai dari Kabah di kota Mekah, Saudi Arabia, sampai dengan bangunan Arc de Triomphe di Paris, Perancis. Ujung garis yang saya buat adalah di tengah atap Arc de Triomphe dan di tengah Kabah. Mungkin tidak terlalu akurat karena hanya menggunakan tetikus biasa, walau dengan zoom hingga ketinggian sekitar 200 meter.

Garis hayal dari Arc de Triomphe ke Kabah.

Garis hayal dari Arc de Triomphe ke Kabah.

Bagaimana dengan sekitar Arc de Triomphe..? Mari lihat gambar berikut:

Arc de Triomphe di Google Earth.

Arc de Triomphe di Google Earth.

Beberapa hal yang saya cermati adalah:

  • Garis yang saya buat tadi terlihat tidak sepenuhnya sejajar dengan jalan utama Av. des Champs Elysees (maaf, hurufnya salah). Tetapi perbedaan sangat kecil.
  • Jarak antara dua titik ini adalah 4.501,59 Km (map length), atau 4.501,71 Km (ground length), yah taruhlah angka 4.502 Km ya… Saya nggak tau juga tingkat ketelitian pada perangkat lunak Google Earth ini.
Garis hayal

Garis hayal

Jika memang ada hubungannya antara pembangunan Arc de Triomphe (mulai dibangun 15 Agustus 1806) dan posisi Kabah, maka, mengingat teknologi perhitungan posisi permukaan bumi saat itu, dengan jarak yang terpisah 4.500 km, maka ini sesuatu banget.

Beginulah kalau orang spasial nonton pilem, yang asik ya yang nyerempat spasial. 🙂

Kembali ke 99 Cahaya di Langit Eropa, saat nonton film ini saya belum membaca novelnya. Ada untungnya juga, karena jika sudah membaca novelnya, karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra (saat nulis ini sudah beli lho…), mungkin bayangan “gila” yang ada tidak akan tergambarkan di film dengan sempurna.

Terlepas dari banyak hal yang bisa dikorek dan koreksi dari film ini, saya kira ini layak tonton bagi anda yang ingin ke Eropa atau tergila-gila dengan segala yang berbau “bule”.

Tanya kenapa…? : )

*/ —–

Bagian kedua film ini katanya menyangkut kota Cordoba..? Jadi ingat saat pengalaman perjalanan Mencari Masjid Cordoba.