• About httsan
    • Keluargaan
    • Komunitasi
    • Taut Kemana
    • Saat Bertugas
    • Fotomorgana
  • Catetan Ringkas
    • Arsenal
    • Akuisisi
    • Image Processing
    • G I S
    • WebGIS
    • Hutan dan Karbon
    • Tendangan Sudut
    • Dari Dunia Lain
  • Catetan Perjalanan
    • Tanah-Air
    • Stayeatandcool
    • Amerika Serikat
    • Belgium
    • España
    • Japan
    • Malaysia
    • Papua New Guinea
    • Philippines
    • Thailand
    • The Netherlands
    • United Kingdom
  • The Series
    • Campillos – Cordoba
    • London 2008
    • Operation Tanimbar
    • Ekspedisi Pagaralam
  • Album Foto
  • Blogs
    • Blog – The Flying Dosen
    • Blog – Kata-Kata Galau
    • Blog – Perjalanan Ke Negeri Di Balik Bumi
    • Blog – R – Analisis Spasial
  • Kontak

Catetan kecil httsan

~ coretan kertas buram sepanjang jalan terlewat

Catetan kecil httsan

Category Archives: Tendangan Sudut

tendangan kornel

Clean as you go, Clean as you see

23 Monday Jul 2018

Posted by httsan in Keluargaan, Tendangan Sudut

≈ Leave a comment

Tags

antri, kebersihan, pesantren


IMG_20180721_154812

Masjid besar yang digunakan untuk sholat para santri, selalu penuh.

Akhir minggu lalu saya menengok keponakan di sebuah pesantren modern di Jayanti, Tangerang, Banten. Pesantren yang mempunyai visi dan misi sangat jelas dan baik, dan terlihat diwujudkan dengan baik pula. Tapi yang akan saya ceritakan bukanlah mengenai pesantren keren ini tetapi mengenai orang-tua/wali santri yang hadir dalam pertemuan hari itu.

Sejak pagi menuju aula, saya melihat bahwa wali santri yang hadir adalah orang-orang terpelajar, pastinya. Terlihat dari kendaraan dan penampilan, mereka bukanlah orang yang “biasa-biasa saja”, tetapi sudah mampu melihat ke depan untuk anaknya yang dititipkan di sini.

Di depan aula, para wali diharuskan mengisi daftar hadir. Meja disediakan memanjang, dengan pembagian sesuai kelas dan ini sangat memudahkan bagi kedua pihak, petugas pesantren (yang santri juga) dan para wali (wali santri baru). Sayang sekali, saya mulai tidak nyaman. Sistem yang sudah disiapkan dengan baik, tidak diindahkan oleh para wali. Terjadi penumpukan yang tidak perlu dan saling serobot. Para wali yang berpakaian rapi dan terlihat terpelajar itu tidak mampu mengikuti antrian.

IMG_20180721_085733

Antrian yang tidak ngantri.

Pertemuan wali santri dimulai. Penyelenggaraan terlihat baik sekali. Suara (sound system) bagus, layar proyeksi terlihat tajam, sehingga saya yang duduk di sepertiga dari belakang pun jelas melihatnya. Penuturan pak …. (saya lupa namanya) mengenai Pondok Pesantren ini sangat baik. Beliau, salah satu penjunjung pak Habibie, sangat runtut mengemukanakan mengenai pesantren ini. Top.

Salah satu pernyataan beliau yang terkait dengan cerita saya saat ini adalah mengenai kebersihan. Diceritakan bahwa santri diajarkan untuk selalu menjaga kebersihan dengan ungkapan yang menarik:

Clean as you go, clean as you see.

Clean as you go, diartikan bahwa saat kita meninggalkan lokasi maka semua sampah kita jangan ditinggalkan, bersihkan, kumpulkan dalam kantong yang sudah disiapkan sendiri.

Clean as you see, mengandung pengertian bahwa jika kita melihat ada sampah maka nggak perlu tanya itu sampah siapa tetapi langsung saja diambil dan dibersihkan sejauh kita mampu.

Konsep pengajaran kebersihan yang baik sekali. Dan sekilas memang terlihat bahwa dalam komplek pesantren yang luas ini terlihat bersih. Mungkin clean as you go dan clean as you see memang diterapkan dengan sangat baik oleh para santri.

Acara di aula selesai dan diakhiri dengan makan siang bersama. Ah, kembali, banyak para wali santri yang terlihat belum mengerti arti antrian. Menuju ke meja makanan prasmanan saling serobot dan dengan tampang yang datar saja. Hebat juga nih. Saya, yang biasa usil bicara kalau ada hal seperti ini, kali ini diam. Males ….

IMG_20180721_122323

Aula yang mulai ditinggalkan wali santri, dan meninggalkan ….

Selesai makan, para wali segera meninggalkan aula, sebagian menuju masjid untuk persiapan sholat Dzuhur, sebagian lagi ke asrama santri ataupun ke mobil masing-masing untuk istirahat, sebelum pertemuan dengan wali kelas yang dimulai jam 13:00. Ah, terlihat kembali budaya para wali santri ini. Kotak makanan ringan dan juga piring makan siang terlihat ditinggalkan begitu saja di lantai.

Malu saya melihatnya, karena belum lama tadi saya mengagumi pengajaran para santri mengenai kebersihan, dan saya suka dengan clean as you go dan clean as you see.  Tetapi sekarang melihat para wali santrinya yang …. Sebagai salah satu wali santri, tentunya …. mmm …. entahlah.

Saat itu saya hanya bisa melakukan clean as you go saja. Sementara untuk clean as you see …. rrrr …. perasaan nggak rela-rela amat …. 😀

-6.193816 106.384304

Share this:

  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • More
  • Pocket
  • Reddit
  • LinkedIn
  • Print
  • Email
  • Tumblr

Like this:

Like Loading...

Pribumi dan Nggak Kampungan

17 Tuesday Oct 2017

Posted by httsan in Saat Bertugas, Tendangan Sudut

≈ 5 Comments

Tags

ndeso, nelayan, pribumi


Bersama orang kampung yang nggak kampungan.

Saya beruntung bertemu dengan Pak Rahmad, pensiunan nelayan, di pantai kota Krui, Pesisir Barat, Provinsi Lampung. Dan satu lagi adalah pak Zul, seorang petani nanas dan mantan nelayan di Sungai Apit, Siak, Provinsi Riau.

Pak Rahmad bercerita tentang perjalanan hidupnya menjadi nelayan. Yang mengesankan saya bukan suka-dukanya menjadi nelayan (yang tak beda jauh dengan suka-duka jadi PNS, ups…), tetapi kemampuan ia menerangkan tentang tsunami. Iya, tentang tsunami, mengapa terjadi dan apa akibatnya bagi nelayan. Ia banyak cerita saat tsunami dari gempa Aceh 2004, yang terasakan juga di Krui.

Ia bukan lulusan dari mana-mana, hanya seorang yang cerdas hasil pendidikan gelombang-gelombang ganas di Samudra Hindia. Ia paham hukum alam dan bagaimana mensyukurinya dalam langkah hidupnya. Pagi itu menjadi obrolan berdua yang sangat menarik di tepi pantai Krui. Bertambahlah kenalan dan ilmu kehidupan saya.

Sekitar 780 km dari Krui, saya bertemu dengan pak Zul. Saat itu air hujan sedang menghujam ladang nanas di tanah gambut yang saya kunjungi, Pak Zul menawarkan singgah di rumahnya, tak jauh dari kebun nanasnya. Pekarangan dan rumah yang rapi dan sangat sederhana, tapi jangan salah, dilengkapi dengan panel surya dan parabola, disanalah pak Zul tinggal. Ia mengolah kebun nanas untuk dijual ke pengepul yang selalu datang menjemput ke desa ini.

Kopi dan buah naga terhidang menjadi plus nikmatnya, bukan hanya karena hangat kopi dan manis buahnya, tetapi karena kehebatan tuan rumah. Pak Zul mengaku asli dari kampung itu, dan selalu melempar canda yang cerdas. Saya dan tim pun sering terkena tikaman tajam dari canda pak Zul yang membuat kami semua tergelak. Hebat, pak Zul mampu berkomunikasi dengan menarik sembari menceritakan kehidupannya yang keras. Pelajaran tambahan bagi saya dari orang kampung satu ini.

Pak Rahmad dan Pak Zul, keduanya adalah orang profesional, menguasai bidang kerjanya dan mampu berbuat banyak bagi sekitar. Mereka berdua adalah orang yang cerdas. Saya beruntung sempat bertemu dan mengenal mereka.

Mereka adalah orang kampung, “pribumi asli”, tanpa retorika kampungan…

Share this:

  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • More
  • Pocket
  • Reddit
  • LinkedIn
  • Print
  • Email
  • Tumblr

Like this:

Like Loading...

Garuda Indonesia dan Bahasa Inggris

20 Wednesday Sep 2017

Posted by httsan in Saat Bertugas, Tendangan Sudut

≈ 3 Comments

Tags

Garuda, Garuda Indonesia


Sumber: Garuda-Indonesia.com

Menapaki langit bersama maskapai Garuda Indonesia tentunya pengalaman yang mengasyikkan. Dalam tiga bulan terakhir saya berkesempatan ke berbagai lokasi di Sumatera dan Sulawesi dengan menggunakan maskapai National Flag Carirer ini, dan semuanya dengan standar layanan yang baik.

Sebagai maskapai penerbangan yang masuk dalam 10 maskapai terbaik dunia dan peringkat lima maskapai terbaik se Asia Pasifik tahun 2017 versi TripAdvisor (diberitakan Kompas April 2017) maka tiada perlu lagi didetilkan apa keistimewaan layanan maskapai ini.

Yang sekerikil mengganjal dibenak saya adalah penggunaan Bahasa Inggris dalam menyampaikan pesan dari pamugari/a kepada para penumpang. Seperti biasa, saat akan take off atau sesaat setelah landing ada pemberitahuan kepada penumpang, dalam bahasa Indonesia dan kemudian dilanjutkan dengan bahasa Inggris.

Nah, pada bagian bahasa Inggris, kerikil yang saya rasakan adalah pengucapan yang tidak sesuai dengan yang sebaiknya diucapkan. Intonasi dan pemenggalan kata adalah bahasa Indonesia bangeeet padahal saat itu sedang berbicara dalam bahasa Inggris.

Bagi sebagian besar penumpang (orang Indonesia) pastilah sebodo amat dengan pengumuman dalam bahasa Inggris tersebut, tetapi untuk orang asing apalagi yang negaranya adalah pengguna bahasa Inggris maka suara yang terdengar akan terasa aneh bahkan lucu. Karena apa? Karena intonasi dan pemenggalan katanya benar-benar seperti mengucapkan kalimat dalam bahasa Indonesia.

Lalu bagaimana pengucapan yang baik? 😀

Video penjelasan keselamatan pada kondisi darurat.

Untuk sebagian penerbangan, Garuda Indonesia telah menggunakan video dalam menyampaikan kondisi penyelamatan diri sesaat penerbangan akan dimulai. Penyampaian dalam video ini menggunakan dua bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Inggris. Nah, coba diperhatikan intonasinya, dan juga penggalan katanya, dari kedua bahasa tersebut. Akan terasa sekali bedanya, bukan?

Dalam hal penyampaian pengumuman oleh pramugari/a secara langsung ada baiknya juga diperhatikan cara pengucapannya, sekalipun yang bertugas bukanlah pengguna native bahasa Inggris. Tidaklah sulit mempelajari pengucapan dalam bahasa Inggris (biasanya English American yang simpel ya…) apalagi jika kalimatnya relatif sama pada setiap penerbangan. Pasti bisalah… 😉

Itu aja sih kerikil keciiil yang saya rasakan… 😀

Ohya, satu hal yang selalu saya sukaaaa adalah instrumental lagu-lagu daerah saat mana pesawat sedang bergerak dari landasan (sesaat setelah landing) menuju tempat parkir… Suasananya Indonesia bangeeeet …

Maju terus Garuda Indonesia..!

Share this:

  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • More
  • Pocket
  • Reddit
  • LinkedIn
  • Print
  • Email
  • Tumblr

Like this:

Like Loading...

Anti-Teknologi ala Ndeso

08 Saturday Jul 2017

Posted by httsan in Tendangan Sudut

≈ Leave a comment

Tags

Catetan, Catetan httsan, Pilkada, ponsel, smartphone


Kupu-kupu yang lucu… dimana engkau hinggap… : ) (ilustrasi jakasembung)

Penggunaan WA/BBM dan berbagai aplikasi messenger lain adalah jamak, sangat biasa dilakukan oleh kita semua, dari anak balita sampai lansia. Apalagi kalau pekerjaan/bisnis menuntut untuk itu. Dan jaman sekarang semua aplikasi itu sudah dirangkum dalam sebuah paket ponsel cerdas (smartphone), sehingga ringkas bisa dioperasikan dimana saja selama “nggak lupa beli signal-nya juga”…

Hal yang aneh adalah ketika satu saat saya menghubungi seorang teman, yang mempunyai jabatan struktural cukup tinggi di sebuah Dinas daerah, susahnya bukan main. Dia adalah orang terpelajar, berpendidikan luar negeri pula, dan berinteraksi dalam jejaring nasional dan internasional. Pokoknya dia bukanlah level ndeso..! Dia orang kekinian bangetttt…!

Lalu apa kesulitan saya menghubungi beliau? Satu hal “penghambat” adalah beliau tidak menggunakan semua aplikasi berkirim kabar seperti WA/BBM/dll. Beliau hanya mau bicara (telepon) atau kirim teks SMS. Memangnya Hp beliau nggak mampu untuk install semua messenger itu? Ternyata, setelah saya ketemu langsung, memang Hp-nya nggak bisa diinstal apapun. Hp-nya tergolong Hp Begok (dumb-phone, a basic mobile phone that lacks the advanced functionality characteristic of a smartphone). Hanya bisa digunakan untuk telepon dan SMS, plus main game ular yang mutar-mutar di screen-nya.

Dia pemerhati teknologi dan bidang kerjanya ditunjang oleh teknologi tapi kenapa beliau terlihat anti-teknologi?

Dengan kepo dan gaya ndeso saya tanya ke beliau…

Jawabnya, saya bukannya nggak kenal aplikasi yang mempermudah kita berkomunikasi mas, saya hanya ingin men-steril-kan diri dari gonjang-ganjing Pilkada. Saat mendekati Pilkada biasanya kita dimasukkan di bermacam group, baik di group si calon A maupun calon B ataupun calon C atau group anti A/B/C. Tapi saya nggak mau termakan situasi seperti itu, jadi lebih baik saya ambil amannya saja, pakai Hp Begok ini saja, hati lebih tentram dan bisa senyum ke pihak manapun.

Ah si bapak ini cara berpikirnya ndeso banget… Atau saya yang ndeso ya…?


… sambil minum Kopi Kelelawar di Kafe Serambi Sentul City, ndeso Babakan Madang, Bogor.

-6.565184 106.861732

Share this:

  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • More
  • Pocket
  • Reddit
  • LinkedIn
  • Print
  • Email
  • Tumblr

Like this:

Like Loading...

Medium: Manajemen Bus Jemputan

24 Wednesday Feb 2016

Posted by httsan in Keluargaan, Komunitasi, Pertemanan, Saat Bertugas, Tendangan Sudut

≈ Leave a comment

Tags

bogor, BPPT, Bus Jemputan, Jagorawi, jakarta, Medium


Saling menempatkan diri pada posisi yang sebenarnya, saling menghormati, menjalin komunikasi yang baik, dan selalu berusaha bertindak profesional, memang suatu keharusan dalam sistem manajemen. Hal ini terikat tidak hanya pada penyedia layanan tetapi juga pada yang dilayani. Saling memberi kepercayaan penuh tetapi tetap selalu mengoreksi dengan cara yang baik adalah keharmonisan yang berujung pada keuntungan disemua pihak.

Share this:

  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • More
  • Pocket
  • Reddit
  • LinkedIn
  • Print
  • Email
  • Tumblr

Like this:

Like Loading...

Medium: Dalang Teroris Kurang Piknik

24 Sunday Jan 2016

Posted by httsan in Tendangan Sudut

≈ Leave a comment

Tags

Dalang, Dodol, Piknik, Teroris


Ini soal serius, yaitu teroris dan piknik..!

42.736979 -84.483865

Share this:

  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • More
  • Pocket
  • Reddit
  • LinkedIn
  • Print
  • Email
  • Tumblr

Like this:

Like Loading...

Hidup Dalam Tempurung

07 Wednesday Jan 2015

Posted by httsan in Tendangan Sudut

≈ Leave a comment

Tags

Catetan, Facebook, hidup, katak, tempurung


Sumber ilustrasi: gubuk-cahaya.blogspot.com

Sumber ilustrasi: gubuk-cahaya.blogspot.com

Kadang kala kita mendengar ungkapan “bagai katak hidup dalam tempurung”. Entah apa arti sesungguhnya. Mungkin saja berarti hidup dalam kondisi statis, homogen, yang dialami selalu sama selama hidup. Tiada kehidupan lain yang lebih indah, tiada yang lebih benar, tiada yang lebih asik daripada “di sini” dalam tempurung.

Ungkapan ini beberapa kali ditujukan pada saya saat saya masih “dalam tempurung” yang bernama sekolah, kampus, kantor, organisasi dan beberapa tempat lainnya. Mungkin karena saat itu saya merasa serba hebat dan selalu benar. Tidak berani melihat di luar lingkungan tempurung tersebut.

Jika saya tetap dalam tempurung, menikmati keindahan suasananya selama mungkin, maka berartikah hidup saya? Bagaimana saya mengaplikasikan keilmuan saya? Bagaimana saya ikut serta menyampaikan kedamaian yang diperintahkan oleh Nya bagi orang lain di muka dunia? Dan bagaimana saya merasakan keindahan ciptaan Nya, lalu bersyukur atas semua pemberian Nya?

Beranikah saya keluar tempurung? Tempurung yang terkadang saya ciptakan sendiri berbalut alasan klasik: suku, agama, ras, antargolongan, partai, alumni, organisasi, dan masih banyak lagi.

Jika saya masih bertahan dalam tempurung seperti itu maka semakin tebal pemisah antara mata dan hati dalam mensyukuri nikmat Nya.

*/ tulisan ini bukan surat terbuka : )

42.753962 -84.422054

Share this:

  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • More
  • Pocket
  • Reddit
  • LinkedIn
  • Print
  • Email
  • Tumblr

Like this:

Like Loading...
← Older posts

Laman Index

Search

Follow Catetan kecil httsan on WordPress.com

Share this blog

Facebook Twitter More...

RSS 5 Cerita Ringan di Amerika

  • Perpustakaan Jalanan, Kolecer di Williamston 15 December 2018
  • Penerimaan Siswa Sistem Zonasi Sekolah 12 July 2018
  • Happy July Fourth 4 July 2018
  • TGIF – Jesus The Prophet of Islam 25 December 2016
  • TGIF – Muslims Make America Great Too! 12 November 2016

RSS 5 Renungan Medium

  • Perang Corona 25 March 2020
  • Almazia Pratita betul bisa kita berikan juga melalui fasilitas tip. 24 March 2020
  • Corona dan SDSB (Social Distancing Social Behavior) 23 March 2020
  • How to lie with map 2 March 2020
  • Sebaris Noktah 1 December 2019

7 Paling Terbaca Dalam 48 Jam

  • Gerhana Bulan Total diawal Maret 2007
    Gerhana Bulan Total diawal Maret 2007
  • Clean as you go, Clean as you see
    Clean as you go, Clean as you see
  • Menghitung Volume Air Danau
    Menghitung Volume Air Danau
  • Mengunjungi negeri Besemah (ekspedisi Pagaralam bag-1)
    Mengunjungi negeri Besemah (ekspedisi Pagaralam bag-1)
  • Menikmati Bibir Manado
    Menikmati Bibir Manado
  • Bermain Triomino
    Bermain Triomino
  • "Land use" dan "land cover"
    "Land use" dan "land cover"

Posting Terbaru

  • NEDtalk-2: Sensus Penduduk Indonesia
  • Pelatihan Pengenalan Google Earth Engine
  • NEDtalk ajang reuni tim Stuned Refresher Course 2012
  • KTP Ukuran KTP
  • Wisata Naik LRT Palembang
  • Mengawal Media Sosial Plat Merah
  • Lensball mainan fotografi smartphone

Komentar Pengunjung

student on “Land use” dan…
amir on Pelatihan Pengenalan Google Ea…
httsan on Pelatihan Pengenalan Google Ea…
nurdin s on Pelatihan Pengenalan Google Ea…
fajri ramdhani on Pelatihan Pengenalan Google Ea…
httsan on Pelatihan Pengenalan Google Ea…
Nurdin Sulistiyono on Pelatihan Pengenalan Google Ea…

Kategori Artikel

Laci Arsip

Artikel Acak

Old posting

Ayo klik untuk melihat artikel lain pada blog ini.

Peta Cerita

Peta Cerita

Memetakan Cerita di Peta Dunia

Baca Blog Saya Lainnya Ya : )

Read my blog n follow my journey, just click here : )

Read my blog n follow my journey, just click here : )

Go for FOOD : )

Like this yoo : )

Like this yoo : )

Tweet – @httsan

  • I'm at Warung Paru Dadali in Kecamatan Bogor Tengah, Jawa Barat swarmapp.com/c/9A0uvUuA95E https://t.co/g0jcDFsCkB 2 weeks ago
  • I'm at SMAN 1 Bogor - @tweetsmansa in Bogor, Jawa Barat swarmapp.com/c/hR2HD5UcvHy https://t.co/YlnpUEIqbD 3 weeks ago
  • I'm at Institut Teknologi Nasional (ITENAS) in Bandung, Jawa Barat swarmapp.com/c/kK3C5Kc3QiL https://t.co/DhHJVn4Gig 1 month ago
  • I'm at Loko Coffee Shop in Yogyakarta, D. I. Yogyakarta swarmapp.com/c/iq7w1TZbKPJ https://t.co/gY4DN2PooC 1 month ago
  • Warung Gudeg biasa, rasanya luar biasahhh!! (@ Gudeg Bu Gito in Yogyakarta, Special Region of Yogyakarta)… twitter.com/i/web/status/1… 1 month ago
  • I'm at @THE1O1Yogtugu in Yogyakarta, DI Yogyakarta swarmapp.com/c/bNWhnvpH7Gv https://t.co/LJaGkTB9Pb 1 month ago
  • I'm at Sellie Coffee - @wisnubirowo in Yogyakarta, DIY swarmapp.com/c/gW01SDnm2nz https://t.co/D1vlmWVU9r 1 month ago
Follow @httsan

RSS Tweet Stories

  • An error has occurred; the feed is probably down. Try again later.

RSS Pojok Kantor

  • Pelatihan Pendataan Investasi Berbasis GIS BPMPP Sumedang 18 May 2013
  • Ekspose Kegiatan “Hyperspectral-OPT” 19 March 2013
  • Perekaman Spektral Daun Padi Terserang OPT BLB 1 March 2013
  • Buku – Senarai Teknologi Untuk Bangsa 27 June 2012
  • Rapat Kerja PTISDA dan Penandatanganan Kerjasama 12 April 2012

Sightseeing


English | Bahasa

Kid’s Zone

Visit Indonesia..!!!

Visit Indonesia

Kampanye Merokok

No Smoking

WebGIS Pemilu 2009


Mulai 9 April 2009

Komunitas

RGF
FBI
Blogor

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 1,723 other followers

Pengunjung

Statistik Pengunjung

  • 361,173 hits

Blog at WordPress.com.

Cancel
loading Cancel
Post was not sent - check your email addresses!
Email check failed, please try again
Sorry, your blog cannot share posts by email.
Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy
%d bloggers like this: