Gedung Geostech tampak muka.
Geostech adalah nama gedung di lingkungan Puspitek Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten. Bangunan ini disiapkan untuk beberapa laboratorium kebumian dan lingkungan, serta tempat staf perekayasa/peneliti.
Ada apa saja di Gedung Geostech ini. Saat saya berkunjung ke lokasi pada Selasa, 19 Februari 2013, ada beberapa temuan. Tentunya ini dari kacamata orang yang awam akan bangunan, dan hanya mengandalkan penglihatan pada rentang gelombang sinar tampak saja.
Temuan ini saya bagi saja menjadi dua kelompok, yaitu temuan positif dan negatif.
Yang positif dulu. Apa saja temuan positif di lokasi Geostech Serpong..?
- Gedung yang dimulai pembangunannya pada April 2012 telah berdiri dengan gagah. Terdiri dari dua lantai dan banyak ruangan, berlokasi relatif di bagian depan komplek Puspitek Serpong.
- Semua bagian sudah terwarnai (cat), dari bagian luar hingga dalam tiap ruang untuk gedung seluas ini.
- Sebagian besar ruang telah terisi dengan furniture dan sebagian besar furniture telah terpasang sebagaimana mestinya.
- AC dan lampu ruang utama (lobi) sudah terpasang.
- Jalan di sekitar gedung sudah layak untuk dilalui.
Bagaimana dengan temuan negatifnya..?
- Penyelesaian yang tidak rapi. Contoh terlihat jelas pada plafon, baik di ruang utama maupun ruang-ruang lain. AC di lobi masih terlaporkan “bocor”.
- Kondisi dapur (pantry) yang mengingatkan saya pada masa lalu, dari sisi disainnya lho…
- Furniture yang tidak memuaskan, ini jika dibandingkan furniture “kuno” di kantor Thamrin Jakarta. Baik dari sisi disain maupun kekuatannya.
- Soket listrik yang terasa minim untuk beberapa ruang yang tergolong besar.
- Belum terlihat adanya “laboratorium” dalam Geostech seperti yang diimpikan beberapa tahun terakhir ini.
- Jalan akses dari Gedung Geostech ke jalan utama komplek Puspitek belum jadi.
Ah… hal negatif tadi termasuk yang perlu diperhatikan apa nggak ya… ehm…
Terlepas dari itu, saya melihat hal lain sebagai berikut.
Teknologi wireless
Pada ruang laboratorium (baca: peruntukan untuk laboratorium) dan ruang bersama (staf) tidak terlihat jalur untuk jejaring kabel komunikasi data. Di ruang-ruang laboratorium, untuk keperluan mesin (server, misalnya), biasanya sudah ada jalur untuk kabel. Pada pembangunan ruang lab/server masa kini biasanya sudah tersedia jalur ini, apakah itu di bawah lantai, ataupun pada lantai. Ataupun pembangunan “rise floor” untuk kondisi yang lebih baik. Tampaknya laboratorium yang telah jadi ini tidak mengakomodasi hal seperti ini.
Untuk ruang staf juga tidak terlihat jalur untuk kabel jaringan. Di ruang ini direncanakan dimana staf perekayasa/peneliti dapat menggunakan komputer laptop (milik pribadinya) untuk bekerja dengan “langsung colok”. Atau memang belum ada..?
Saya beranggapan mungkin inilah teknologi yang akan diterapkan, yaitu meminimalkan penggunaan kabel jaringan, teknologi wireless.
This slideshow requires JavaScript.
Akses jalan utama
Bagaimana dengan akses ke Gedung ini dari jalan utama dalam komplek Puspitek..? Sampai dengan saat saya datang, jalan sedang dibangun. Dari jalan utama di Puspitek ke gedung ini jalan berjarak sekitar 600 meter. Dan bagian jalan yang dibangun baru, melintasi lembah dan sungai, sekitar 300 meter (dihitung secara kasar dari Google Earth). Kondisi adalah sebagai mana gambar dibawah ini.
This slideshow requires JavaScript.
Gedung pintar
Saya berharap Gedung Geostech baru ini bisa juga menjadi “Gedung Pintar” melebih “kepintaran” Gedung BPPT 2 di Jalan MH Thamrin no.8 Jakarta. Gedung BPPT 2, yang mulai digunakan tahun 1993, sempat dengar pernah berpredikat sebagai salah satu Gedung Pintar di Jakarta.
Logikanya ‘kan kalau produk tahun 1993 saja bisa menghasilkan Gedung Pintar, untuk produk bangunan di tahun 2012-2013 akan jauh lebih pintar lagi. Sekalipun lokasi bangunan “hanya” di wilayah Kota Tangerang Selatan, bukan di Ibukota Indonesia.
Rencana boyongan
Kepindahan sebagian besar staf perekayasa/peneliti BPPT ke Gedung Geostech, khususnya dari Kedeputian TPSA, tinggal menunggu hari. Kapan terjadinya..? Entahlah. Tidak pernah ada waktu yang pasti, karena mungkin “waktu” yang digunakan adalah “waktu relatif”. Katanya dalam bulan Maret 2013.
Melihat kondisi “calon kantor saya” di Gedung Geostech ini, maka tentunya saya harus bersiap banyak dari sisi fisik (siap-siap jalan kaki yang jauh karena bis kantor sangat mungkin saat ini susah mendekati Gedung), dan dari sisi mental (menghadapi ketidaksiapan sarana dan prasarana penunjang pekerjaan rutin).
Atau mungkin saya cukup berpikiran:
Don’t think too much. You will create a problem that wasn’t even there (@ThelIluminati).
Saya berharap akan ada banyak temuan lagi di Gedung Geostech ini. Jika ada temuan tentang hal yang positif dan hebat (insya Allah banyak) maka mari disyukuri dengan memanfaatkannya sebaik mungkin. Dan jika ada temuan kondisi yang tidak sehat maka sebaiknya digunakan jalur dan prosedur hukum yang telah ada.
Pembangunan gedung pemerintah ini adalah dana dari rakyat yang harus dipertanggungjawabkan oleh semua pemangku kepentingan, tentunya termasuk diantaranya adalah pengguna, perencana, dan pelaksana pembangunan.
Harapan saya ini untuk kebaikan BPPT.
I love my corps, at least, up to now…
: )
—
Lokasi Gedung Geostech di komplek Puspitek Serpong:
Keterangan: A: Gedung DRN, P: Jalur utama komplek Puspitek, G: Gedung Geostech.
-6.198078
106.823353