Tinutuan di Dego-Dego Cafe, Jl. Wakeke, Manado.
Manado, kota yang terkenal dengan Empat B. Semua yang pernah ke Manado tanpa merasakan Empat B maka dapat dikatakan serasa belum sampai Manado.
Saya berkesempatan menikmati Empat B. Apa saja Empat B yang wajib dirasakan saat berada di Manado..?
B yang pertama adalah Bubur Manado. Makanan khas dari Manado ini mempunyai nama asli Tinutuan. Menjadi khas karena memang berbeda dengan sajian bubur yang berasal dari daerah manapun di Indonesia. Bubur ini berisi beragam sayuran dan juga umbian. Sebagian rekan saya berolok bahwa bubur Manado seperti “tempat sampah”, karena apapun ada didalamnya. Tapi saya yang baru pertama merasakan langsung suka.
Tinutuan menjadi sajian khas dan jika kita ingin menikmatinya dengan beragam macam sajian maka ada baiknya segera merapat ke Jalan Wakeke. Jalan ini menjadi Lokasi Wisata Kawasan Makanan Tinutuan Wakeke. Banyak rumah makan dan kafe yang menyajikan tinutuan dan pelengkapnya yang beragam, tinggal pilih. Saya berkesempatan mampir di salah satu tempat yang nyaman, Dego-Dego Cafe.
B yang kedua adalah Bunaken. Pulau di muka teluk Manado ini sudah sangat mendunia namanya. Hal ini terkait dengan keindahan taman lautnya yang kaya akan terumbu karang dan para penghuninya, ikan-ikan karang yang sangat indah. Bunaken menjadi andalan pariwisata Sulawesi Utara, khususnya Manado.
Minggu yang cerah di bulan November 2012 memaksa saya untuk menikmati Bunaken bersama rekan-rekan peserta Refresher Course. Walaupun saya tidak memasuki airnya yang jernih, tetapi tetap dapat menikmati mahluk karang yang beragam warna dan bentuknya. Bunaken memang taman laut yang indah.
B yang ketiga adalah Boulevard. Kota Manado mempunyai daerah pertumbuhan untuk perdagangan dan jasa di satu jalan besar bernama Jalan Piere Tendean. Di sepanjang jalan yang menyusuri pantai dan panjang lebih kurang lima kilometer ini terdapat beberapa pusat perbelanjaan besar. Sebut saja seperti Manado Town Square, Mega Trade Center, Mega Mall dan lain-lain ada di kawasan ini. Pelabuhan laut juga terdapat di salah satu sisi boulevard. Jembatan layang yang melompati jalur kapal ke pelabuhan kapal wisata Bunaken pun sedang dibangun megah.
Boulevard menjadi salah satu tujuan belanja dan wisata yang menarik di kota Manado. Kemacetan lalu-lintas pada kawasan ini di malam libur tidak aneh lagi.
B yang keempat adalah Bibir. Bibir Manado menjadi sangat terkenal sejak awal abad 20. Banyak yang mengartikan “bibir” secara harfiah sebagai “bibir manusia”, yaitu bibir perempuan Manado. Tetapi fakta sejarah menyebutkan bahwa yang dimaksud bibir disini adalah bukan bibir manusia.
Sam Ratulangi, salah satu pemimpin pergerakan nasional Indonesia menggambarkan bahwa Manado adalah bibir dari Samudera Pasifik. Posisi yang sangat strategis dari sisi geografis dan geopolitik. Dalam tulisannya yang berjudul “Indonesian in den Pacifik: Kernproblemen van den Aziatischen Pacifik“, diterbitkan pada tahun 1936 di Batavia, ia melihat tentang posisi strategis Indonesia yang berada di bibir pasifik sebagai sebuah keunggulan. Dalam pandangannya Indonesia mempunyai keunggulan geostrategis sebagai negara kepulauan, memiliki prospek untuk berjaya dimasa depan bersamaan dengan kebangkitan Asia Pasifik. (Sumber: Iposnews)
Bibir Manado adalah ungkapan futuristik dari tokoh yang berasal dari Minahasa, menegaskan bahwa bibir Manado bukanlah bibir biasa. Bibir Manado adalah bibirnya Indonesia..!
Dan saya berkesempatan menikmati bibir Manado dengan mengenal ketiga B sebelumnya (Bubur, Bunaken, dan Boulevard) ditambah dengan kondisi kota, alam dan masyarakatnya dalam kegiatan singkat Refresher Course pada bulan November 2012 lalu.
Demikianlah Empat B milik Manado. Jangan lewatkan keempatnya saat anda mengunjungi Manado..!
: )
This slideshow requires JavaScript.
-6.542789
106.813727